You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Koto VIII Pelangai
Desa Koto VIII Pelangai

Kec. Ranah Pesisir, Kab. Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

LAPAK PERPUSTAKAAN KOTO VIII PADA ACARA PEER LEARNING MEETING PROPINSI

19 Juli 2022 Dibaca 108 Kali

KOTO VIII PELANGAI, Pengelola Perpustakaan Koto VIII Pelangai, Mengahadiri Pelatihan Peer Learning Meeting Propinsi di Hotel Kryad Bumi Minang Tanggal, 11 s/d 14 Juli 2022

Acara tersebut dibukak oleh Kepala Dinas Perpustakaan Propinsi Sumatera Barat Novrial, SE, MA, Ak, Saat Pembukaan Pelatihan Peer Learning Meeting Propinsi (Program Transpormasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2022)

Nagari Koto VIII Pelangai, sebagai Mitra Tahun 2022 dan juga di Ikuti Oleh Nagari Tiga Sepakat, Nagari Punggasan Utara dan Mitra lama yaitu Nagari Kubu Tapan di Kabupaten Pesisir Selatan.

Pustaka Koto VIII Juga Membukak Lapak yang Berasal dari Kerajinan Nagari Koto VIII Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir, dan juga diunjungi Oleh Duta Baca Propinsi Sumatera Barat seperti.

  • Sandal Ban
  • Rendang Lokan
  • Tas Rajutan
  • Dan Lain-lainnya

dan juga diunjungi Oleh Duta Baca Propinsi Sumatera Barat

Juga di Ikuti yang berasal dari pengelola perpustakaan Kabupaten/Kota penerima manfaat mitra baru tahun 2022 yaitu : Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten

Kepala Dinas Perpustakaan Propinsi Sumatera Barat Novrial, SE, MA.Ak menyampaikan bahwa kegiatan PLM ini merupakan ajang bagi para peserta untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman yang saling terkoneksi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Tempat dimana para peserta bisa saling berbagi bagaimana teknik serta strategi yang digunakan teman seperjuangan sehingga berhasil dalam melakukan dan mengembangkan  program ini serta tingkat kebermanfaatannya bagi masyarakat. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional RI yang telah mendampingi provinsi untuk menjalankan program nasional ini sejak tahun 2018 sampai sekarang. Sejak mulai mengenal program ini sampai sekarang telah banyak manfaat yang dirasakan oleh para penerima manfaat baik bagi perpustakaan sendiri maupun bagi masyarakat yang memang terbantu baik dalam hal pengembangan literasi dan wawasan maupun peningkatan kehidupan ekonominya.

Program ini telah banyak membawa perubahan dan menghasilkan dampak / impact positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan berbagai kegiatan yang diikuti di Perpustakaan masing-masing baik ditingkat nagari maupun kabupaten. Hal mendasar yang sangat berpengaruh yaitu peningkatan perekonomian keluarga. Dengan adanya PLM ini diharapkan semua peserta dapat saling berbagi pengalaman baik kegiatan maupun program-program yang telah dilakukan, sehingga mampu menjadi motivasi dan inspirasi baru bagi perpustakaan lain yang mungkin masih belum banyak berbuat. Pada kegiatan PLM ini para peserta juga membuat lapak mini yang menampilkan kegiatan yang telah dilakukan selama ini melalui tiga strategi yang telah dilakukan, yaitu Peningkatan Kualitas Layanan Perpustakaan melalui buku, e-book dan intenernet, Melakukan berbagai kegiatan pelibatan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Perpustakaan serta Advokasi untuk menjaga keberlanjutan program. Melalui lapak ini para peserta dapat saling melihat dan belajar secara langsung mana program atau kegiatan yang bisa diadopsi langsung dan mana yang harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik daerah masing-masing.

Pada kegiatan PLM ini juga dihadirkan impact yang berasal dari masyarakat, yang benar-benar telah merasakan manfaat langsung dengan adanya program TPBIS ini dari Perpustakaan Nasional RI, yaitu Bapak Efrizal masyarakat Taeh Bukik yang sekarang punya penghasilan lebih dari hasil usaha Naga dan Pengolahan Gula Semut yang kesemuanya merupakan hasil belajar melalui buku-buku dan sarana yang ada di Perpustakaan nagarinya. Beliau merupakan hasil nyata dari tujuan program TPBIS yaitu Mewujudkan Literasi untuk Kesejahteraan.

Kegiatan PLM ini ditutup secara resmi pada tanggal 13 Juli 2022 oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, diwakili oleh Bapak Drs. Supriyanto, M.Si Direktorat Standarisasi dan Akreditasi. Dalam sambutannya Supriyanto menyampaikan bahwa tujuan dari PLM ini adalah untuk memfasilitasi proses saling belajar dan berbagai pengalaman tentang capaian keberhasilan dan area of improvement dalam implementasi program, Meningkatkan komitmen, motivasi dan kepercayaan diri peserta untuk terus melaksanakan strategi program,

Konsultan program pendamping untuk Sumatera Barat Herman Sahuri, berpesan agar pengelola perpustakaan jangan lengah dan berkecil hati jika tidak ikut terpilih di tingkat provinsi karena akan ada lagi PLM nasional nanti. Oleh karena itu para pengelola harus aktif dan jeli tidak hanya dalam hal menjalankan ketiga strategi tetapi juga disiplin dalam menginputnya melalui SIM. Semangat dan yakinlah selalu bahwa tangan-tangan pustakawan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk membawa perubahan bagi mereka seperti moto hidup pak Efrizal sebagai Impact tahun ini dari nagari Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota "Selesaikanlah apa yang sudah dimulai agar dapat hasil yang maksimal". (Rumi, Dt Rajo Lenggang)